SAI ANJU MA AU, CINTA YANG MENGALAH
Beberapa minggu yang lalu, lagu ini
dinyanyikan oleh artis jalanan di Soto Sedaap Boyolali Trunojoyo, Bandung. Nada yang terasa menyayat hati, seperti sebuah keinginan yang tidak terpenuhi. Terbawa ke suatu momen di tahun 2013, terasa semilir angin danau toba dalam penyeberangan ke Pulau Samosir dari Prapat ke Tomo. Diiringi nuansa lagu Batak seperti ini. Rasa penasaran membawaku untuk menggali arti dari lagu ini. Setelah menjelasah dunia
internet, akhirnya kutemukan suatu video youtube lagu ini di https://www.youtube.com/watch?v=o-QYI0fKap8. Sungguh menarik, hingga saat ini lagu itu telah ditonton lebih dari 2 juta kal, padahal baru diposting 28 Juli 2017. Diawali dengan lengkingan ketidakberdayaan, sungguh menyerukan hati yang tersayat memohon permintaan maaf kepada sang kekasih, beginilah lagu ini bercerita.
molo adong na salah
manang na hurang pambahenakki
sai anju ma au
sai anju ma au
ito hasian
aha do alana (apa sebabnya)
dia do boccirna (dimana masalahnya)
hasian (sayang)
umbahen sai muruk ho tu au (yang
membuat kau selalu marah padaku)
molo tung adong na salah na hubaen (jika
ada yang salah yang telah kuperbuat)
deggan pasingot hasian (ingatkan aku
dengan lembut)
molo hurimangi (jika kurenungkan)
pambahenan mi (perbuatanmu)
na tu au (kepadaku)
ngatung maniak atek atekki (hatiku
sampai perih)
sipata boccir soada namai (terkadang
itu tanpa sebab)
dibahen ho mangarsak au (kau perbuat
mendukakan hatiku)
Reff :
molo adong na salah (kalau ada yang
salah)
manang na hurang pambahenakki (atau
yang kurang dalam perbuatanku)
sai anju ma au (maafkan aku)
sai anju ma au (maafkan aku)
ito hasian (kekasih yang kucinta)
sai anju ma au (maafkan aku)
sai anju ma au (maafkan aku)
ito na lagu (kekasihku yang baik
hati)
HUBUNGAN DUA PRIBADI YANG UNIK
Setiap pribadi adalah unik. Tidak ada pribadi yang sama.
Bahkan dua pribadi kembar identikpun tetap memiliki perbedaan atau ciri khas
yang tentunya membedakan keduanya. Biasanya ada satu atau beberapa ciri fisik yang
membedakan. Belum lagi sifat dan karakternya. Pertumbuhan pemikiran kedua
pribadi tersebut tentunya berjalan masing masing sendiri sehingga menghasilkan
pribadi yang unik satu sama lain. Pun dalam setiap manusia yang akhirnya berpasangan atau
masih dalam tahap pacaran tentunya merupakan pertemuan dua pribadi yang
berbeda, unik. Perbedaan ini tentunya menimbulkan friksi saat keduanya saling mendekat.
Saat dua pribadi, pria dan wanita mencoba untuk menjadi satu, terjadi usaha
saling mendekat dan melengkapi. Perbedaan menjadi friksi untuk
saling menjadi satu. Cara berpikir dan paradigma yang dimiliki setiap pribadi
unik tersebut menimbulkan output pemahaman terhadap suatu obyek
menjadi berbeda. Hal ini muncul dalam keseharian.
Laki laki aktif yang sering disimbolkan dengan simbol ekstrovert bertemu dengan perempuan yang memancarkan kerahimannya yang penuh kesabaran. Pola ini mengakibatkan
output sikap pasif pada pribadi pihak perempuan terhadap ketidakcocokan
akan sikap pihak laki laki. Perempuan lebih banyak diam dan menerima. Kalaupun
ada gejolak, disimpan dalam hati. Kadang terlahir dalam tangis yang sunyi.
Beberapa kejadian pada pasangan yang saya kenal
menyatakan hal tersebut. Beberapa kali pihak pribadi perempuan tiba tiba
mengambil tindakan yang tidak dipahami oleh pasangan (laki laki). Padahal sang lelaki sering kali tidak paham akan kesalahan yang dilakukan. Atau tidak bisa menerima ditinggal sang kekasih. Atau ada pula yang sudah
menjadi sifat bawaan atau karakter dari sang lelaki. Friksi semacam ini pasti terjadi pada pasangan pasangan yang
menyatukan dua pribadi yang unik tersebut. Perempuan terlahir dengan rahim dengan sifat menerima. Menerima perbuatan dari pihak laki laki pasangannya. Pola hubungan yang terjadi adalah pihak lelaki memberikan respon aktif kepada pihak perempuan yang menerima. Sebagai pemberi aksi, para lelaki sering kali tidak bisa mencapai pemahaman respon dari pihak penerima, perempuan. Dibutuhkan kesabaran dan kedalaman pemahaman untuk bisa mengetahui apa yang dirasakan pihak penerima. Pun hal ini terjadi dalam hubungan sexual.
Dari refleksi hidup sehari hari selama ini, kejadian
tersebut sering dialami. Saya (lelaki) tidak paham apa kesalahan atau hal yang tidak
cocok dari tindakan yang saya lakukan. Istri sering diam saja atau bahkan
membiarkan, tapi tiba tiba bisa marah atau kecewa. Tapi beberapa hal pula
dilakukan karena sudah menjadi kebiasaan atau karakter yang ternyata tidak
sesuai dengan keinginan istri. Hal ini juga terjadi pada hubungan saya sebelumnya
dengan pacar sebelum menikah. Banyak hal ternyata memang tidak bisa saya
pahami. Dan saat terjadi suasana canggung, dengan kerendahan hati, akhirnya hanya kata maaf yang bisa diucapkan.
CINTA ADALAH KEPERCAYAAN DAN PENERIMAAN
Ketidakpahaman dari dua pribadi yang unik menyebabkan
timbulnya area abu abu yang tidak dipahami. Hal ini terjadi saat kedua
pribadi, lelaki dan perempuan saling bertemu, hidup bersama atau berkomunikasi secara konsisten.
Tetapi didasari rasa cinta, ternyata bisa mengalakan ketidakpahaman tersebut.
Kedua belah pihak saling percaya bahwa masa yang akan datang bisa dijalani
bersama. Tidak pernah ada yang tahu pasti akan masa yang akan datang. Tetapi
dengan dilandasi rasa percaya, kedua pribadi saling percaya (seharusnya) dan memiliki harapan untuk
berjalan bersama. Cinta adalah percaya. "Saya percaya ama kamu sayang". "Kuserahkan hidupku bersamamu". Cinta adalah membuka hati. Hati yang terbuka beresiko untuk dimasuki dan terluka.
Tetapi luka tidak menghentikan cinta. Saat kita berhenti karena sakit hati,
disitulah cinta mulai hilang. Tidak ada lagi kepercayaan. Tidak ada lagi harapan. Bahkan almarhum Gombloh pernah menyampaikan dalam syair lagunya "saat cinta sudah melekat, tahi kucing rasa coklat".
Cinta bicara tentang hati. Rasa. Tidak cukup dengan logika.
Saat logika menthok sampai ke ujung, yang bicara akhirnya adalah rasa. I love
u. Aku sayang kamu. Untuk tetap sayang, cinta, artinya tetap percaya. Saat
logika tidak lagi cukup untuk memhaminya, dimana kekasih hati tidak bisa
dipahami, akhirnya yang bisa dilakukan adalah menerima. Penerimaan mutlak akan kekurangan dan kelebihannya. Seluruh pribadi pasangan yang utuh. Saat penerimaan sudah dilakukan tetapi logika tidak mencapainya, usaha untuk sinkronisasi selanjutnya adalah maaf. Pengakuan akan ketidaksinkronan relasi kedua pihak. Maaf, ayuk kita luruskan. Sayang inilah aku, maafkan aku. Tersamampaikanlah pengakuan bahwa saya salah. Maafkan aku. Meskipun tidak
dipahami apa salahku. Tetapi demi cinta, demi kembali untuk saling percaya, berjalan
bersama, kata maaf yang bisa diucapkan. Maafkan aku tidak memahamimu.
Maafkan aku kalau aku salah. Maafkan aku karena aku gak tahu. Tapi aku tetap
sayang kamu. Aku tetap percaya ama kamu. Inilah aku yang tetap mencintaimu. Mari
kita (tetap) mengarungi hidup ini bersama.
Sai anju ma au
Sai anju ma au
Ito na lagu
Bandung, 10 Maret 2019, 23:34
Comments
Post a Comment